Surah Al-Insyirah (اَلْانْشرَاح) artinya kelapangan. Surat Al-Insyirah adalah Surat ke-94 dari 114 surat dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surat ini juga dinamakan dengan Surat Alam Nasyrah. Ada juga yang menyebutnya Surat Asy-Syarh (سورة الشرح ). Semua nama tersebut merujuk ke ayat pertamanya.
A.    Membaca QS. Surat Al-Insyirah dengan Tartil
 

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿۱﴾ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ ﴿۲﴾ الَّذِيْ أَنْقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣﴾ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤﴾

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦﴾ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ ﴿٧﴾ وَإِلىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ ﴿٨﴾

alam nasyrah laka shadrak(a) (1) wawadha’naa ’anka wizrak(a) (2) alladzii anqadha zhahrak(a) (3) warafa’naa laka dzikrak(a) (4) fa-inna ma’a al’usri yusraa(n) (5) inna ma’a al’usri yusraa(n) (6)       fa-idzaa faraghta fainshab (7) wa-ilaa rabbika farghab (8
—-
No
Nama Hukum Bacaan Tajwid
Kutipan ayat
Alasan/sebab
1
Izhar Syafawi  أَلَمْ نَشْرَحْ
مْ
bertemu dengan huruf
ن
2
Ikhfa haqiqi  عَنْكَ
نْ
bertemu dengan huruf ك
3
Ikhfa haqiqi  أَنْقَضَ
نْ
bertemu dengan huruf ق
4
Ikhfa haqiqi  فَانْصَبْ
نْ
bertemu dengan huruf
ص
5
Mad Thabi’i  وَوَضَعْنَا harakat fathah diikuti alif( َ اْ   (
6
Mad Jaiz Munfashil  الَّذِيْ أَنْقَضَ Mad Thabi’i diikuti alif ( ا ) dalam kata yang berbeda
7
Qalqalah Sughra  صَدْرَكَ huruf qalqalah ( د )sukun (mati) ditengah kata
8
Qalqalah Kubra فَارْغَبْ ﴿ ٨ huruf Qalqalah berada di akhir kata atau diwaqaf
A.    Arti mufrodat (kosa kata), terjemahan dan penjelasan Surat Al-Insyiroh
﴾۱ ﴿ صَدْرَكَ لَكَ شْرَحْ أَلَمْ

dadamu
bagimu
Kami telah melapangkan
bukankah
Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu? (1)
Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Allah telah melapangkan dada Nabi Muhammad Saw dan telah membersihkan jiwa Nabi SAW. dari segala macam perasaan cemas, sehingga dia tidak gelisah dan tidak merasa susah ketika menghadapi kebodohan dan keras kepala dari kaumnya yang tidak mau mengikuti kebenaran. Allah menjadikan selalu tenang dan percaya akan pertolongan dan bantuan Allah kepadanya serta yakin bahwa Allah yang menugasinya sebagai Rasul sekali-kali dan Allah tidak akan membantu musuh-musuhnya.
Orang yang lapang dada adalah orang yang besar dan kuat cita-citanya, seberapa berat beban yang dipikulnya maka beban tersebut dianggap enteng.
 ﴾۲﴿ وِزْرَكَ عَنْكَ وَوَضَعْنَا

bebanmu
dari kamu
dan Kami letakkan/turunkan (telah menghilangkan)

Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu (2)
Yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita dan dialami nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan wahyu yang diterimanya.
Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Allah telah meringankan beban yang dipikulkan kepada Nabi-Nya dalam menunaikan penyebaran risalah-Nya sehingga dengan mudah ia dapat menyampaikannya kepada manusia, dengan jiwa yang tenteram menghadapi tantangan musuh-musuhnya walaupun kadang-kadang tantangan itu berbahaya.
﴾ ٣ ﴿ ظَهْرَكَ أَنْقَضَ الَّذِيْ

punggungmu
memberatkan
yang
Yang memberatkan punggungmu (3)
Dalam ayat ini Allah menerangkan pula bahwa beban berat yang dirasakan Nabi Muhammad SAW berupa pikiran tentang keadaan buruk kaumnya dan sempitnya hati akibat berhadapan banyaknya masalah yang harus dipecahkan.
  ﴾ ٤ ﴿ ذِكْرَكَ لَكَ وَرَفَعْنَا

sebutanmu bagimu dan kami tinggikan
Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu (4)
Dalam ayat ke-4 ini Allah menerangkan bahwa Allah telah mengangkat derajat Nabi Muhammad Saw, meninggikan kedudukannya dan memperbesar pengaruhnya. Dengan menjalani beban yang berat dalam berdakwah, membebaskan umat manusia dari perbudakan, kebodohan dan kerusakan pikiran sehingga membawa manusia kepada fitrahnya. Dalam melaksanakan tugas itu Nabi tetap bersabar dan tawakkal kepada Allah, sehingga Allah telah mengangkat derajatnya dan meninggikan sebutan nama beliau.
  ﴾ ٥﴿ يُسْرًا الْعُسْرِ مَعَ فَإِنَّ

kemudahan
kesulitan
beserta
Maka sesungguhnya
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (5)
Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa sesungguhnya di dalam setiap kesempitan di situ terdapat kelapangan dan di dalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan di situ pula terdapat jalan keluar, jika seseorang dalam menuntut sesuatu tetap berpegang pada kesabaran dan tawakal kepada Tuhannya.
Tidak ada kesulitan yang tidak teratasi, jika jiwa seseorang bersemangat untuk keluar dari kesulitan dan mencari jalan pemecahan menggunakan akal pikiran yang benar dan bertawakkal kepada Allah niscaya akan keluar dari kesulitan, meskipun berbagai rintangan datang silih berganti namun pada akhirnya akan menemukan kemenangan.
﴾ ٦ ﴿ يُسْرًا الْعُسْرِ مَعَ إِنَّ

kemudahan
Kesulitan
beserta
sesungguhnya
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (6)
Pada Ayat ke-6 ini adalah pengulangan ayat sebelumnya untuk menguatkan arti yang terkandung dalam ayat yang terdahulu; yakni setiap kesulitan atau cobaan yang dialami, jika dihadapi dengan sabar, tidak mengeluh dengan tekad yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan diri daripadanya pasti kemudahan itu akan tiba.
Pada ayat ke-5 dan ke-6 ada pengulangan makna, hal ini menunjukkan bahwa kedua ayat tersebut mengandung makna “setiap satu kesulitan akan diiringi dua kemudahan”
﴾٧ ﴿ فَانْصَبْ فَرَغْتَ فَإِذَا

maka kerja keraslah kamu
kamu telah selesai
maka apabila
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7)
Ayat ke-7 ini Allah menjelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari harus bekerja keras, dilarang bermalas-malasan. Bila telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan maka haruslah mengerjakan pekerjaan yang lain, tidak menyia-nyiakan waktu dan tidak menunda-nunda suatu pekerjaan.
Sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat maka berdoalah.
﴾ ٨ ﴿ فَارْغَبْ رَبِّكَ وَإِلىٰ

maka kamu berharap
tuhanmu
dan hanya kepada
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (8)
Pada ayat ke-8 ini Allah menegaskan agar Nabi Muhammad SAW jangan mengharapkan kepada siapapun dalam hasil usahanya selain berharap kepada Allah, dan hendaklah hasil amal perbuatannya hanya menuntut keridaan Allah semata-mata karena Dialah yang sebenarnya yang dituju dalam amal ibadat dan pada-Nyalah tempat merendahkan diri.
B.     Menghafal Surat Al-Insyirah ayat 1-8
Bila kamu sudah lancar membaca Surat Al-Insyirah, cobalah berlatih menghafalkannya. Agar lebih mudah dalam menghafal, hafalkan ayat demi ayat. Cara menghafal Surat Al-Insyirah bisa mengikuti cara berikut ini:
  1. Bacalah ayat pertama 10 kali.
  2. Bacalah ayat kedua 10 kali,
  3. Bacalah ayat ketiga 10 kali,
  4. Bacalah ayat keempat 10 kali,
  5. Kemudian membaca 4 ayat dari awal hingga akhir  (ayat 1 – 4) menggabungkannya 10 kali.
  6. Bacalah ayat kelima 10 kali,
  7. Bacalah ayat keenam 10 kali,
  8. Bacalah ayat ketujuh 10 kali,
  9. Bacalah ayat kedelapan 10 kali,
10. Kemudian membaca  ayat ke-5 hingga ayat ke-8 dengan menggabungkannya 10 kali.
11. Bacalah ayat ke-1 hingga ayat ke-8 sebanyak 10 kali untuk memantapkan hafalannya.
Agar hafalanmu tidak hilang, bacalah surat Al-Insyirah ini saat shalat, baik ketika shalat berjamaah maupun munfarid (sendirian).
C.   Pokok-pokok Isi Kandungan Surat At-Insyirah
Adapun isi / kandungan surat ini secara garis besar adalah :
  1. Allah telah melapangkan dada Nabi Muhammad Saw dengan cara  membersihkan jiwanya dari segala macam perasaan cemas dan gelisah ketika menghadapi kaumnya yang tidak mau menerima kebenaran. Allah menjadikannya selalu tenang dan percaya akan pertolongan dan bantuan Allah kepadanya. Dan mampu menyelesaikan semua tugas kerasulannya dengan baik.
  2. Orang yang lapang dada adalah orang yang besar dan kuat cita-citanya, seberapa berat beban yang dipikulnya maka beban tersebut dianggap enteng.
  3. Allah Allah telah meringankan beban yang dipikulkan Nabi Muhammad SAW dalam menunaikan penyebaran risalah-Nya sehingga dengan mudah ia dapat menyampaikannya kepada manusia, dengan jiwa yang tenteram menghadapi tantangan musuh-musuhnya walaupun kadang-kadang tantangan itu membahayakan dirinya.
  4. Allah telah mengangkat derajat Nabi Muhammad Saw, meninggikan kedudukannya dan memperbesar pengaruhnya, hal ini diantaranya nama nabi Muhammad saw diikutkan dalam nama Allah seperti dalam dua kalimah syahadat, adzan, iqomah, dan sebagainya.
  5. Setiap kesulitan yang dihadapi dalam menuntut sesuatu diinginkan jika dihadapi dengan sabar, tidak mengeluh dan disertai tekad yang sungguh-sungguh serta tawakal kepada Allah, maka Allah akan memberikan kelapangan dan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi.
  6. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus bekerja keras, dilarang bermalas-malasan. Bila telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan maka haruslah mengerjakan pekerjaan yang lain, dan tidak suka menunda-nunda suatu pekerjaan.
  7. Hanya kepada Allah saja kita berharap atas keberhasilan dari setiap usaha dan cita-cita. Jangan mengharapkan kepada siapapun dalam hasil usahanya selain berharap kepada Allah karena Dialah yang sebenarnya yang dituju dalam amal ibadat. dan pada-Nyalah tempat merendahkan diri.
D.  Perilaku beriman dan beramal shalih dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah memahami isi kandungan Surat Al-Insyirah hendaklah kita mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Surat Al-Insyirah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita antara lain :
  1. Berusahalah untuk selalu berbuat dengan maksimal, sehingga kalian akan berhasil dengan baik dalam setiap apa yang kalian lakukan. Tanpa usaha yang maksimal akan sulit kalian meraih cita-cita kalian.
  2. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, karena itu jika kalian menghadapi berbagai kesulitan, terutama dalam belajar ilmu pengetahuan, yakinlah bahwa Allah akan memberikan kemudahan jika kalian mau berusaha untuk mengatasi kesulitan itu.
  3. Jika kalian sudah merampungkan suatu pekerjaan dengan baik, mulailah untuk  melakukan pekerjaan berikutnya. Jangan sampai kalian berhenti untuk selalu berbuat yang terbaik untuk kalian.
  4. Sebagai seorang pelajar, kamu harus bekerja keras dalam belajar untuk mendapat nilai yang baik. Kerja keras seorang pelajar ditunjukkan dengan cara belajar yang sungguh-sungguh, giat dalam mencari ilmu.

Ditulis Oleh : Unknown

RegiBrader Anda sedang membaca artikel tentang Surat Al-Insyirah Lengkap dengan Tajwidnya. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya, Karena artikel ini Dilindungi oleh : DMCA PROTECTED Terimakasih!

:: Get this widget ! ::

Post a Comment

 
Top