Setiap benda yang bergerak membentuk
lintasan lingkaran harus tetap diberikan gaya agar benda tersebut terus
berputar. Anda dapat membuktikannya dengan mengikat sebuah benda (sebaiknya berbentuk bulat atau segiempat) pada
salah satu ujung tali. Setelah itu putarlah tali tersebut, sehingga
benda tersebut ikut berputar. Jika anda menghentikan putaran, maka benda
tersebut perlahan-lahan berhenti. Hal dikarenakan tidak ada gaya yang
diberikan. Agar benda tetap berputar maka harus diberikan gaya secara
terus menerus, yang dalam hal ini adalah tangan anda yang memutar tali.
Besarnya gaya tersebut, dapat dihitung dengan Hukum II Newton untuk komponen radial :
ar adalah percepatan sentripetal (percepatan radial)
yang arahnya menuju pusat lingkaran. Persamaan di atas menunjukan
hubungan antara gaya dan percepatan sentripetal. Karena gaya memiliki
hubungan dengan percepatan sentripetal, maka arah gaya total yang
diberikan harus menuju ke pusat lingkaran. Jika tidak ada gaya total
yang diberikan (yang arahnya menuju pusat lingkaran) maka benda
tersebut akan bergerak lurus alias bergerak keluar dari lingkaran. Anda
dapat membuktikannya dengan melepaskan tali dari tangan anda. Untuk
menarik sebuah benda dari jalur “normal”-nya, diperlukan gaya total ke
samping. Karena arah percepatan sentripetal selalu menuju pusat
lingkaran, maka gaya total ke samping tersebut harus selalu diarahkan
menuju pusat lingkaran. Gaya ini disebut gaya sentripetal
(sentripetal = “menuju ke pusat”). Gaya sentripetal bukan jenis gaya
baru, tetapi merupakan gaya total yang arahnya menuju pusat lingkaran.
Gaya sentripetal harus diberikan oleh benda lain. misalnya, ketika kita
memutar bola yang terikat pada salah satu ujung tali, kita menarik tali
tersebut dan tali memberikan gaya pada bola sehingga bola berputar.
Percepatan sentripetal (arad) dapat dinyatakan dalam periode T (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan putaran).
Sekarang mari kita tinjau gaya sentripetal pada beberapa jenis Gerak Melingkar Beraturan :
BENDA YANG BERPUTAR HORISONTAL
Misalnya kita tinjau sebuah
benda yang diputar menggunakan tali pada bidang horisontal, sebagaimana
tampak pada gambar di bawah :
Amati bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat (mg) yang arahnya ke bawah dan gaya tegangan tali (FT) yang bekerja horisontal. Tegangan tali timbul karena kita memberikan gaya tarik pada tali ketika memutar benda (ingat kembali penjelasan di atas). Gaya
tegangan tali ini berfungsi untuk memberikan percepatan sentripetal.
Berpedoman pada koordinat bidang xy, kita tetapkan komponen horisontal
sebagai sumbu x. Dengan demikian, berdasarkan hukum II Newton, kita
dapat menurunkan persamaan gaya sentripetal untuk benda yang berputar
horisontal :
BENDA YANG BERPUTAR VERTIKAL
Misalnya kita tinjau sebuah benda yang diputar menggunakan tali pada bidang vertikal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah :
Ketika benda berada di titik A, pada benda bekerja gaya berat (mg) dan gaya tegangan tali (FTA) yang arahnya ke bawah (menuju pusat lingkaran).
Kedua gaya ini memberikan percepatan sentripetal pada benda. Ketika
benda berada pada titik A’, pada benda bekerja gaya berat yang arahnya
ke bawah dan gaya tegangan tali (FTA‘) yang arahnya ke atas (menuju pusat lingkaran).
Menggunakan hukum II Newton,
kita dapat menurunkan persamaan gaya sentripetal untuk benda yang
berputar vertikal. Terlebih dahulu kita tetapkan arah menuju ke pusat
sebagai arah positif.
Gaya Sentripetal di titik A
Terlebih dahulu kita tinjau
komponen gaya yang bekerja ketika benda berada di titik A. Ketika berada
pada titik A, hubungan antara gaya sentripetal, gaya berat, massa
benda, jari-jari dan percepatan sentripetal dinyatakan dengan persamaan
di bawah ini :
Keterangan :
FTA = gaya tegangan tali di titik A, Fs = gaya sentripetal, as = percepatan sentripetal, vA = kecepatan gerak benda di titik A, r = jari-jari lingkaran (panjang tali)
Berdasarkan persamaan 1 di atas, tampak bahwa ketika benda berada di titik A (puncak lintasan), benda
masih bisa berputar walaupun tidak ada gaya tegangan tali yang bekerja
pada benda tersebut. Untuk membuktikan hal ini, mari kita obok-obok
persamaan di atas :
Jika FTA = 0, maka persamaan di atas akan menjadi :
Jadi ketika berada di titik A, benda tersebut masih bisa berputar dengan kecepatan linear vA, meskipun tidak ada gaya tegangan tali (Gaya tegangan tali pada kasus ini = gaya sentripetal). Besar kecepatan dinyatakan pada persamaan 2. Karena percepatan gravitasi (g) tetap maka besar kecepatan linear bergantung pada jari-jari lingkaran / panjang tali). Semakin panjang tali (semakin besar jari-jari lingkaran), semakin besar laju linear benda.
Gaya Sentripetal di titik A’
Sekarang kita tinjau gaya sentripetal apabila benda berada di titik A’.
Ketika benda berada di titik A’, pada benda bekerja gaya berat (mg) yang arahnya ke bawah dan gaya tegangan tali (FTA‘)
yang arahnya ke atas. Menggunakan hukum II Newton, mari kita turunkan
persamaan yang menyatakan hubungan antara gaya sentripetal, gaya berat,
massa benda, jari-jari dan percepatan sentripetal :
Berdasarkan persamaan, tampak bahwa ketika berada di titik A’, besar gaya sentripetal (dalam kasus ini gaya sentripetal = gaya tegangan tali)
lebih besar dibandingkan dengan ketika benda berada di titik A’. Dengan
demikian, ketika benda berada di titik A’ kita harus memberikan gaya
putar yang lebih besar untuk mengimbangi gaya berat benda.
Anda dapat melakukan percobaan
untuk membuktikan hal ini. Ikatlah sebuah benda pada salah satu ujung
tali dan putar benda tersebut secara vertikal. Ketika benda berada di
lembah lintasan (A’), anda akan merasakan efek tarikan gaya berat yang
lebih besar dibandingkan ketika benda berada di puncak lintasan (A).
Agar benda tetap berputar, gaya yang anda berikan harus lebih besar
untuk mengimbangi gaya berat benda yang arahnya ke bawah.
Salah satu contoh gerak melingkar
vertikal yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah
wahana putar. Pada dasarnya, komponen gaya sentripetal yang bekerja pada
wahana putar sama dengan penjelasan gurumuda di atas. Bedanya, gaya
sentripetal pada penjelasan di atas adalah gaya tegangan tali.
KENDARAAN YANG MELEWATI TIKUNGAN
Salah satu penerapan fisika
dalam kehidupan kita, berkaitan dengan percepatan sentripetal adalah
ketika kendaraan melewati tikungan. Pada kesempatan ini kita akan
meninjau gaya sentripetal yang menyebabkan kendaraan dapat melewati
tikungan. Pembahasan ini lebih berkaitan dengan gerakan mobil, atau
kendaraan sejenis lainnya (truk, bus dkk). Kita tidak meninjau sepeda
motor karena analisisnya sangat kompleks (mengapa kompleks alias ribet ? ayo… berpikirlah. Sering nonton GP khan ?).
Tikungan rata
Terlebih dahulu kita bahas
tikungan yang permukaan jalannya rata. Ketika melewati tikungan yang
rata, setiap mobil memiliki gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat
lintasan lingkaran (amati gambar di bawah). Gaya sentripetal
tersebut bersumber dari gaya gesekan antara ban dengan permukaan jalan.
Gesekan yang terjadi adalah gesekan statis selama ban tidak selip. Mengapa tidak gesekan kinetis ? anggap saja ini pr dari gurumuda untuk anda. Gunakan pengetahuan anda tentang gaya gesekan untuk menyelesaikan pr dari gurumuda ini… oke, kembali ke laptop, eh tikungan.
Cermati gambar di atas. maaf
gambarnya kurang sempurna (gambar kanan). Maksud yang ingin disampaikan
gambar kanan adalah bahwa pada mobil tersebut, selain bekerja gaya
sentripetal, bekerja juga gaya berat yang arahnya tegak lurus ke bawah
dan gaya normal yang arahnya tegak lurus ke atas. Ketika mobil melewati
tikungan dengan kecepatan (v), jalan memberikan gaya ke dalam (gesekan
terhadap ban) dan membuat mobil tersebut bergerak melingkar. Arah gaya
gesekan (Fges) menuju pusat lingkaran,
seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas. gaya gesekan inilah yang
berperan sebagai gaya sentripetal. Sebenarnya penjelasan ini dapat anda
pahami dengan mudah. Bayangkanlah, apa yang terjadi ketika anda
mengendarai mobil pada tikungan yang sangat licin (anggap saja sedang hujan dan permukaan luar roda mobil anda sudah gundul)
? bisa ditebak, anda akan digiring ambulans menuju rumah sakit… mengapa
? ketika tidak ada gaya gesekan statis, ban mobil anda akan selip dan
keluar dari lintasan lingkaran… dengan kata lain, pada mobil anda tidak
bekerja gaya sentripetal. Jadi berhati-hatilah ketika melewati tikungan,
apalagi tikungan tajam…
Sekarang mari kita turunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara gaya sentripetal (dalam kasus ini gaya sentripetal adalah gaya gesekan) dengan percepatan, jari-jari lintasan lingkaran dan massa benda…
Berdasarkan hukum II Newton, gaya total yang bekerja pada mobil ketika melewati tikungan adalah :
FR = Gaya radial alias gaya sentripetal, dan aR = gaya radial alias gaya sentripetal. Radial = sentripetal. Pada kasus ini, gaya sentripetal = gaya gesekan.
Besar gaya gesekan dapat dihitung dengan persamaan :
GAYA SENTRIFUGAL ?
Ketika kita memutar bola, kita
merasa bahwa seolah-olah ada gaya yang menarik tangan kita keluar. Hal
ini seringkali diartikan secara keliru, bahwa ada gaya yang bekerja
“menjahui pusat”. Kesalahpahaman yang terjadi menggambarkan bahwa benda
yang bergerak melingkar mempunyai gaya ke luar yang bekerja padanya,
yang disebut gaya sentrifugal (menjahui pusat). Kenyataan yang terjadi bukan seperti itu. Untuk mempertahankan gerak bola, tangan kita menarik tali ke dalam,
yang memberikan gaya pada bola untuk bergerak melingkar karena ada gaya
ke dalam alias menuju pusat lingkaran. Bola memberikan gaya yang sama
tetapi berlawanan arah (ingat hukum III Newton : ada aksi maka ada reaksi, dan besarnya gaya aksi dan reaksi sama tetapi berlawanan arah).
Hal ini yang kita rasakan seperti ada tarikan ke luar, tetapi itu bukan
gaya sentrifugal, tetapi gaya reaksi yang diberikan oleh bola yang
arahnya keluar melawan gaya aksi yang kita berikan kepada bola. Dengan
demikian, tidak ada gaya sentrifugal yang bekerja pada bola.
Untuk membuktikan bahwa tidak
ada gaya sentrifugal, bayangkanlah apa yang terjadi ketika kita
melepaskan tali. Anda juga dapat membuktikan dengan melakukan percobaan
di atas (memutar tali yang salah satu ujungnya diikatkan bola)
Jika ada gaya sentrifugal, maka
bola akan terlempar ke luar, seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah. Tetapi kenyataannya tidak demikian; bola melayang secara
tangensial atau ketika tali dilepaskan, arah gerak bola sesuai dengan
arah kecepatan linearnya. Hal ini disebabkan karena ketika kita
melepaskan tali, tidak ada lagi gaya ke dalam yang bekerja pada bola.
Jika ada gaya sentrifugal
maka ketika tali dilepaskan, bola akan melayang seperti pada gambar a.
kenyataan yang terjadi, ketika tali dilepaskan bola melayang seperti
gambar b.
Gaya sentrifugal merupakan gaya fiksi dan dianggap ada. Tergantung kerangka acuan pengamatan kita. Kalau kita mengamati dari kerangkan acuan inersial (seperti putaran tali di atas), yang bekerja hanya gaya sentripetal saja. Tetapi jika kita mengamati dari kerangka acuan tak inersial (misalnya kita berada di dalam mobil — posisi kita dan mobil tidak berubah), maka yang bekerja hanya gaya sentrifugal saja…
Post a Comment